Januari
2014, tak terasa sudah setengah bulan lebih kita memasuki tahun baru ini. Tapi
baru sempat pada malam ini aku memperbarui pustaka di blog ini. Bukan apa? Tapi
karena memang di awal tahun ini, aku sudah disibukan dengan segudang aktivitas.
Cielahhh sok sibuk banget ya. Kalau begitu langsung saja akan aku ceritakan
pengalamanku di awal tahun baru 2014.
Malam
pergantian tahun, menjadi sebuah momen yang ditunggu setiap orang. Bagaimana
tidak? Malam tahun baru pasti menyajikan kemeriahan yang tentu akan selalu
dikenang. Entah itu yang hanya berdiam di rumah sampai dengan mengikuti pesta
kembang api di pusat kota. Begitu pula dengan diriku, di malam tahun baru kali
ini aku lalui dengan mengadakan pesta kecil-kecilan, dengan teman-teman
kampung. Mulai dari membakar jagung dan roti hingga akhirnya kami memutuskan
keluar, menuju pusat kota menyaksikan kemeriahan Jogja dengan sejuta kembang apinya.
Kami memutuskan menyaksikan pesta kembang api di daerah Kali Code, dekat dengan
Tugu Jogja.
Duarrr....
Duarrrr.... Duarrrr... kemerlap cahaya di angkasa Jogja sangat indah sekali.
Kembang api dan bunyi terompet menjadi saksi pergantian tahun dari 2013 ke
2014. Sejuta doa, harapan, dan impian menyertai di tahun 2014 ini. Semoga
dengan ridhoNya, resolusi di tahun 2014 dapat tercapai.
Hummm,
setelah malamnya menikmati malam pergantian tahun, tiba-tiba paginya dapat
sebuah sms dr Mbk Dee, untuk segera merapat ke KUIK UNY. Apa? “Ini tanggal
merah Mbk, mosok ya mesti ke kampus, huhuhu.” Itu lah hal yang terbesit
dikepala saat membaca sms darinya. Tapi tak apa, karna sudah niat, dan memang
sebuah panggilan tugas akhirnya saya berangkat juga ke KUIK UNY, kantornya ada
di Rektorat UNY. Tapi tunggu, ada apa ya kok harus ke KUIK?
Aku,
dan teman-teman mendapatkan tugas
menjadi Liaison Officer di ICSEI (Internasional Congress for School
Effectiviness and Improvement) ke 27, yang pada tahun ini UNY, Jogja dan
Indonesia pada umumnya menjadi tuan rumah konferensi tersebut. ICSEI merupakan
konferensi internasional yang diadakan rutin tiap tahunnya (tahun lalu di Chilie,
tahun depan di USA). Konferensi ini diikuti oleh beragam orang, mulai dari
mahasiswa, guru, dosen, dan masyarakat internasional dari seluruh dunia linnya,
pokoknya para pencari ilmu lah hehe. Tujuannya untuk mencari solusi terbaik
demi kemajuan pendidikan di dunia ini. ICSEI yang diselenggarakan di Jogja kali
ini dilaksanakan di Royal Ambarrukmo Hotel dari tanggal 2-7 Januari 2014.
Nahhh
inilah alasan mengapa di tanggal merah saya musti ke kampus. Ya apalagi kalau
bukan untuk membantu mempersiapkan supaya acara tersebut berjalan dengan
lancar. Menyiapkan segala logistik yang akan digunakan dalam nantinya.
Mengapa
aku bisa bergabung ya? Ohh iya, ini juga merupakan salah satu tugas yang aku
dapati sebagai seorang student volunteer
KUIK UNY. Masih ingat kan? Ada kok ceritanya dipostingan-postingan sebelumnya,
tentang student volunteer. Kali ini
tidak semua student volunteer yang
mendapatkan tugas sebagi LO di ICSEI, hanya beberapa, Aku, Janu, Abie, Martono,
Nining, dan Astrid, selebihanya sebagai LO kami bergabung dengan kakak-kakak
dari SALC FBS UNY, kesemuanya mahasiswa PBI dan Sasing (Mbk Dee, mas Teddy, Mas
Panji, Mas Yosep, Mas Adi, dan yang lainnya). LO ada 30 orang.
Rasa
syukur terucap ketika mendapat sms dari pak Koor (Janu) yang mengabarkan bahwa
aku ikut bergabung dalam ICSEI. Wahhh tentu akan ada banyak sekali ilmu,
pengalaman, dan juga kawan (bukan hanya dari Indonesia tapi dari luar negeri)
yang akan di dapatkan. Benar sekali memang kenyataannya seperti itu setelah
ICSEI selesai digelar, hal-hal itulah yang saya dapatkan. Hummm semakin memacu
diri ini untuk terus dan tanpa lelah menggapai mimpi.
Karena
ICSEI juga, merupakan kali pertamanya menginjakkan kaki di hotel berbintang
lima (Royal Ambarrukmo) hahaha, memang dasar wong ndeso. Sebagai LO tugasnya
sudah dibagi-bagi tiap kelompok, tapi intinya sama, membantu mensukseskan acara
tersebut. Mulai dari sibuk kesan-kemari menyiapkan keperluan diskusi dan sidang-sidang
para peserta konfrensi, hingga membantu para bule yang kebingungan hhe.
Pengalaman
lainnya adalah, tingkah unik ketika naik lift, tidur-tiduran di karpet tebel
depan mushola yang ada di dalam hotel, makan makanan enak ala hotel (dan juga
menikamti makanan diruangan sempit khusus LO), bercengkerama dengan orang luar
(mengasah kemampuan bahasa Inggris, yang memang kurang, bismillah salah satu
resolusi di tahun 2014 ini harus fasih berbahasa Inggris haha), menyaksikan
keindahan merapi dari lanati 8, menyaksikan suguhan budaya khas Indonesia, pertunjukan
seni dari mahasiswa UNY, dan semua hal yang mengasyikan lah, tentu ada rasa
lelah tapi itu semua bukan menjadi halangan.