Laman

Saturday, January 18, 2014

Sepenggal Kisah di Awal Tahun 2014



            Januari 2014, tak terasa sudah setengah bulan lebih kita memasuki tahun baru ini. Tapi baru sempat pada malam ini aku memperbarui pustaka di blog ini. Bukan apa? Tapi karena memang di awal tahun ini, aku sudah disibukan dengan segudang aktivitas. Cielahhh sok sibuk banget ya. Kalau begitu langsung saja akan aku ceritakan pengalamanku di awal tahun baru 2014.
            Malam pergantian tahun, menjadi sebuah momen yang ditunggu setiap orang. Bagaimana tidak? Malam tahun baru pasti menyajikan kemeriahan yang tentu akan selalu dikenang. Entah itu yang hanya berdiam di rumah sampai dengan mengikuti pesta kembang api di pusat kota. Begitu pula dengan diriku, di malam tahun baru kali ini aku lalui dengan mengadakan pesta kecil-kecilan, dengan teman-teman kampung. Mulai dari membakar jagung dan roti hingga akhirnya kami memutuskan keluar, menuju pusat kota menyaksikan kemeriahan Jogja dengan sejuta kembang apinya. Kami memutuskan menyaksikan pesta kembang api di daerah Kali Code, dekat dengan Tugu Jogja.
            Duarrr.... Duarrrr.... Duarrrr... kemerlap cahaya di angkasa Jogja sangat indah sekali. Kembang api dan bunyi terompet menjadi saksi pergantian tahun dari 2013 ke 2014. Sejuta doa, harapan, dan impian menyertai di tahun 2014 ini. Semoga dengan ridhoNya, resolusi di tahun 2014 dapat tercapai.
            Hummm, setelah malamnya menikmati malam pergantian tahun, tiba-tiba paginya dapat sebuah sms dr Mbk Dee, untuk segera merapat ke KUIK UNY. Apa? “Ini tanggal merah Mbk, mosok ya mesti ke kampus, huhuhu.” Itu lah hal yang terbesit dikepala saat membaca sms darinya. Tapi tak apa, karna sudah niat, dan memang sebuah panggilan tugas akhirnya saya berangkat juga ke KUIK UNY, kantornya ada di Rektorat UNY. Tapi tunggu, ada apa ya kok harus ke KUIK?
            Aku, dan  teman-teman mendapatkan tugas menjadi Liaison Officer di ICSEI (Internasional Congress for School Effectiviness and Improvement) ke 27, yang pada tahun ini UNY, Jogja dan Indonesia pada umumnya menjadi tuan rumah konferensi tersebut. ICSEI merupakan konferensi internasional yang diadakan rutin tiap tahunnya (tahun lalu di Chilie, tahun depan di USA). Konferensi ini diikuti oleh beragam orang, mulai dari mahasiswa, guru, dosen, dan masyarakat internasional dari seluruh dunia linnya, pokoknya para pencari ilmu lah hehe. Tujuannya untuk mencari solusi terbaik demi kemajuan pendidikan di dunia ini. ICSEI yang diselenggarakan di Jogja kali ini dilaksanakan di Royal Ambarrukmo Hotel dari tanggal 2-7 Januari 2014.
            Nahhh inilah alasan mengapa di tanggal merah saya musti ke kampus. Ya apalagi kalau bukan untuk membantu mempersiapkan supaya acara tersebut berjalan dengan lancar. Menyiapkan segala logistik yang akan digunakan dalam nantinya.
            Mengapa aku bisa bergabung ya? Ohh iya, ini juga merupakan salah satu tugas yang aku dapati sebagai seorang student volunteer KUIK UNY. Masih ingat kan? Ada kok ceritanya dipostingan-postingan sebelumnya, tentang student volunteer. Kali ini tidak semua student volunteer yang mendapatkan tugas sebagi LO di ICSEI, hanya beberapa, Aku, Janu, Abie, Martono, Nining, dan Astrid, selebihanya sebagai LO kami bergabung dengan kakak-kakak dari SALC FBS UNY, kesemuanya mahasiswa PBI dan Sasing (Mbk Dee, mas Teddy, Mas Panji, Mas Yosep, Mas Adi, dan yang lainnya). LO ada 30 orang.
            Rasa syukur terucap ketika mendapat sms dari pak Koor (Janu) yang mengabarkan bahwa aku ikut bergabung dalam ICSEI. Wahhh tentu akan ada banyak sekali ilmu, pengalaman, dan juga kawan (bukan hanya dari Indonesia tapi dari luar negeri) yang akan di dapatkan. Benar sekali memang kenyataannya seperti itu setelah ICSEI selesai digelar, hal-hal itulah yang saya dapatkan. Hummm semakin memacu diri ini untuk terus dan tanpa lelah menggapai mimpi.
            Karena ICSEI juga, merupakan kali pertamanya menginjakkan kaki di hotel berbintang lima (Royal Ambarrukmo) hahaha, memang dasar wong ndeso. Sebagai LO tugasnya sudah dibagi-bagi tiap kelompok, tapi intinya sama, membantu mensukseskan acara tersebut. Mulai dari sibuk kesan-kemari menyiapkan keperluan diskusi dan sidang-sidang para peserta konfrensi, hingga membantu para bule yang kebingungan hhe.
            Pengalaman lainnya adalah, tingkah unik ketika naik lift, tidur-tiduran di karpet tebel depan mushola yang ada di dalam hotel, makan makanan enak ala hotel (dan juga menikamti makanan diruangan sempit khusus LO), bercengkerama dengan orang luar (mengasah kemampuan bahasa Inggris, yang memang kurang, bismillah salah satu resolusi di tahun 2014 ini harus fasih berbahasa Inggris haha), menyaksikan keindahan merapi dari lanati 8, menyaksikan suguhan budaya khas Indonesia, pertunjukan seni dari mahasiswa UNY, dan semua hal yang mengasyikan lah, tentu ada rasa lelah tapi itu semua bukan menjadi halangan.