Laman

Tuesday, May 7, 2013

Mahasiswa dan dunianya


Humm sudah berapa lama ya tidak memposting di blog ini, hari ini baru ada mood untuk menulis tentang pengalaman ini. Mengenai organisasi mahasiswa dan segala macam yang bersangkutan dengannya. Jadi ceritanya begini:
            Sebagai seorang mahasiswa, rasanya kurang pantas jika rutinitasnya hanya kuliah pulang, kuliah pulang (kupu-kupu) saja. Predikat agen perubahan pun, juga dirasa kurang pantas apabila seorang mahasiswa hanya mencari nilai saat kuliah. Biar tidak dikata seperti itu, maka ada sebagian mahasiswa yang memilih ikut organisasi kampus, jadi aktivis katanya. Entah Hima, BEM, UKM, dan segala macam organisasi mahasiswa lainnya, baik di kampus maupun luar kampus. Bukan semata takut di ejek, tetapi dengan organisasi ini mereka mampu belajar tentang kehidupan bermasyarakat yang sesungguhnya. Karaena organisasi ini merupakan potret kehidupan di masyarakat nantinya. Kelak jika mahasiswa telah terjun ke masyarakat
            Sebagai mahasiswa tentu memiliki idealisme yang tinggi, agen perubahan, katanya. Idealisme ini tumbuh dan berkembang sesuai kepribadiannya masing-masing. Organisasi pun turut membentuk idealisme mahasiswa, ada yang kekiri-kirian, kekanan-kananan, agamis bukan main, dan tak jarang sampai lupa bahwa mereka ini masih berstatus mahasiswa. Saking asyiknya berorganisasi urusan kuliah pun terlupakan. Bukan terlupakan sih tapi terkadang melupakan diri, sehingga ada yang keteteran dalam kuliahnya. Alasanya beragam, ada yang capek, kurang fokus, harus tanggung jawab dengan amanah dari teman, dan masih banyak lagi.
            Ini hanya bebrapa contoh saja, di luar itu masih banyak sekali contoh aktivis yang lulus dengan predikat comloude. Ya, aktif di organisasi. Ya, berprestasi di akademik. Ini lah yang sehausnya ditiru.

Mendekati tanggal 28 April 2013.

            Setidaknya pengantar di atas sedikit memberikan gambaran tentang dua sisi mahasiswa. Karena keduanya salaing berhubungan, organisasi dan bangku kuliah.  Sesungguhnya sangat klasik membahas hal ini, namun menurut saya masih pantas untuk dibicarakan. Karena masih banyak juga mahasiswa yang terkadang bimbang memilih mana. Sebenarnya bukan pilihan, karena kedua-duanya melekat pada mereka sebagai mahasiswa, sekaligus agen perubahan.