Alhamdulillah,
rasa syukur terucap ketika pementasan pada malam itu telah berakhir dan
berjalan dengan lancar. Ya, 23 Desember 2013 akhirnya terlalui dengan manis.
Aku yakin malam itu, akan selalu dirindukan oleh kami semua. Bukan hanya malam
itu, tetapi hampir di setiap malam selama kurang lebih 4 bulan terakhir ini:
dari September hingga Desember kami akan selalu merindukannya.
Aku melihat raut wajah lelah,
senang, sedih, gembira, puas, semua bercampur jadi satu di wajah teman-temanku,
ketika terdengar tepuk tangan penonton di akhir pementasan itu. Akhirnya proses
yang kurang lebih empat bulan terakhir ini membuahkan hasil yang
menggembirakan. Bukan hanya kami, tetapi penonton yang menyaksikan pentas pada
malam itu pun, aku yakin mereka sangat terhibur berkat persembahan kami ini.
Teater Dhingklik, itulah nama rumah
dimana kami berproses kurang lebih selama empat bulan terakir ini. Kami
mementasakan lakon Sindhen karya Heru
Kesawa Murti dalam rangka tugas akhir mata kuliah Drama. Bertajuk Parade Teater
PBSI dan BSI UNY 2013, kelompok teater kami ini berhasil menutup parade ini
dengan GONG yang super dahsyat, riuh tawa dan tepuk tangan penonton tak
henti-hentinya selama pementasan ini. Bahakan setelah pementasan kami ini selesai,
masih saja kami mendengar dari mulut ke mulut pujian pementasan pada malam itu.
Humm kalau sudah begini, rasa syukur, puas, dan bangga pun tak henti-hentinya
menghiasi angan ini hehehe
Tentu dalam proses ini ada buannnyak
sekali pihak yang turut membantu menyukseskan pementasan kami, tak bisa disebut
satu persatu, tapi setidaknya kepada Mas Giant, Mas Baim, Pak Becak, Mas Pay, Mas
Kidjing, Mbk Awis, Mbah Wongso, dan yang lainnya kami ucapkan rasa terimakasih kami
yang sedalam-dalamnya. Terimalah maaf dari kami, karena yang kami berikan
kepada kalian belum seberapa memang, dan bantuan kalian itu semua, tidak akan
pernah bisa terhargai seberapa pun. Karena aku yakin semua yang kalian berikan
tulus karna sebuah karya. Sekali lagi kami ucapkan rasa trimakasih yang sangat
mendalam.
Kepada teman-temanku semua, kelas
BSI A FBS UNY angkatan 2011 aku akan selalu merindukan kalian, merindukan
proses selama ini. Proses dimana suka, duka, sedih, emosi, marah, tangis, tawa,
gembira, selalu mengiringi disetiap harinya. Semoga nanti setelah semuanya
menyandang gelar alumnus. Setelah semua kembali ke kota masing-masing. Aku
berharap kalian akan selalu merindukan Jogja dengan segala kenangannya. Semoga
tulisan ini akan membantu kalian dalam mengingat semua kenangan-kenanagn itu.
Humm di PKM nyeseti empirng, membuat
seting, latihan di depan PLA, di bawah pohon rindang GK 4, di Auditorium, di
depan GK 1, di Lab. Karawitan, hingga berakhir di Stage Tedjakusuma FBS UNY,
dan kalau sudah begini lagu-lagu dari Payung Teduh akan menjadi soundtrek yang
pas untuk diputar ketika mengingat semua kenangan itu. Hummm Aku merindukannn
itu teman-teman
Sudah berakhir ya . . . . aku
berharap semoga rumah kami ini, “Tetater Dhingklik” tidak akan berakhir di sini
saja. Aku berharap masih akan ada karya-karya selanjutnya yang dapat kami
persembahkan. Dan itu Harus! Tabik!
Bantul, 28 Desember 2013Ini adalah beberapa foto saat kami berproses mementaskan lakon Sindhen karya Heru Kesawa Murti
Membuat perlengkapan setting panggung berupa anyaman bambu di PKM FBS UNY
Latihan di depan GK.1 FBS dan di sekitar Auditorium UNY
Foto saat pementasan Sindhen karya Heru Kesawa Murti di Stage Tedjokusumo FBS UNY
Setelah pementasan