Dalam hening malam, di sudut kamar
berjendela kayu tua, aku kembali mengusik deretan huruf di laptopku. Sudah lama
rasanya tidak menggoreskan kata-kata untuk mengisi halaman blog ini. Mungkinkah
sudah berdebu? Ah, mana mungkin? Inikan bukan buku catatan yang teronggok di
rak buku, sudut kamar. Tapi ini adalah memori-memori yang tersimpan rapi dalam
kecanggihan teknologi masa kini.
Sudah
berapa lama bukan kanak lagi? Ya, seperti dalam salah satu sajak milik
Chairil Anwar inilah pertanyaan yang terngiang di dalam pikiranku. Sudah berapa
lama bukan kanak lagi? Sudah berapa lama lulus dari bangku studi? Sudah berapa
lama menjalani kehidupan yang sesungguhnya. Kalau kata seorang kawan, ya inilah
rimba kehidupan. Di mana banyak orang berebut tuk mencari sesuap pangan. Jika
tak pandai-pandai berusaha dan bersyukur tentu akan terombang-ambing dalam
keputusasaan. Inilah ujian sebenarnya, dari apa yang didapat selama bangku perkuliahan.
Inilah perjalanan baruku menjadi
seorang pendidik tuk mencerdaskan generasi penerus bangsa.
Muhammadiyah Boarding School Pleret
Yogyakarta atau biasa disingkat MBS Pleret, inilah tempat dimana aku menapakkan
kaki menuju perjalanan kehidupanku selanjutnya. Ya, selepas dari bangku
perkuliahan, Alhamdulillah akhirnya aku mendapatkan pekerjaan di MBS Pleret.
MBS Pleret merupakan sebuah pondok
pesantren modern. Humm pesantren? Wow sangat baru bagiku. Tapi aku yakin inilah
takdir terbaik yang telah ditetapkan Allah SWT untukku. Inilah salah satu cara
Allah membimbingku tuk menjadi manusia yang lebih baik lagi.
Banyak sekali pengalaman dan
pelajaran yang aku dapatkan di MBS Pleret. Mulai dari senang, sedih, lucu
hingga marah. Ketika suatu ketika suasana hati sedang sedang bermasalah, akan
berubah seketika saat melihat tingkah polah anak-anak di sekolah, lucu tapi
terkadang ada juga yang membuat tambah jengkel. Tapi tak apa, “rengekan” mereka itu ibarat anak kecil
yang sedang jauh dari Ibunya. Ya, karena mereka memang tinggal di asrama yang
jauh dari orang tua. Ada yang dari Jawa, Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, dan
banyak lagi. Bisa dibilang Indonesia mini. Merekalah calon-calon ulama, aamiin.
Semoga kelak jadi orang-orang hebat ya, Nak!
Tingkah polah kalianlah yang terkadang
saya rindukan saat masa libur sekolah terlalu lama.
Bantul
12 September 2016
Santri MBS Pleret Bantul D.I Yogyakarta
saat Kemah Bakti Hizbul Wathan