Laman

Wednesday, April 10, 2013

Asal Usul Nama Dusun Botokenceng


              Dusun Botokenceng merupakan salah satu dusun di Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Dusun Botokenceng masuk ke dalam wilayah Kelurahan Wirokerten, Kecamatan Banguntapan, Bantul. Dusun ini berjarak kurang lebih satu kilometer dari Terminal Giwangan Yogyakarta. Berbatasan langsung dengan Jalan Imogiri Timur di sebelah baratnya.
         Menarik untuk di bahas dalam tulisan ini adalah asal usul penamaan Dusun Botokenceng sendiri. Jika dilihat dari arti kata nya sendiri dalam bahasa Jawa adalah boto (batu bata dalam bahasa Jawa) dan kenceng (kuat dalam bahasa Jawa). Hal pertama kali yang akan dipikirkan orang ketika mendengar nama dusun ini adalah sebuah dusun dengan hasil produksi batu bata yang kuat. Memang tidak dapat dipungkiri di sekitar Dusun Botokenceng banyak berdiri tempat-tempat untuk memproduksi batu bata. Bahkan sebagian kecil warga di dusun ini ada yang berprofesi sebagai pemroduksi batu bata. Saya sendiri sebagai salah satu warga di dusun ini berpikir demikian ketika ditanya asal usul nama Dusun Botokenceng. Namun, ternyata pemikiran saya salah besar. Asal usul nama Dusun Botokenceng bukanlah demikian.
        Dari hasil wawancara saya dengan salah satu sesepuh di Dusun Botokenceng, terungkaplah asal usul dibalik nama Dusun Botokenceng. Bapak Darma Wiyana laki-laki kelahiran Botokenceng, 31 Desember 1947 yang berprofesi sebagai petani ini mengungkapkan asal usul dibalik nama Dusun Botokenceng. Menurut beliau arti kata Botokenceng bukanlah batu bata yang kuat melainkan botoh julukan bagi seorang penyabung ayam. Di daerah ini dulunya terkenal banyak orang yang berprofesi sebagai botoh yang istimewa, dalam hal ini terkenal kuat dan selalu menang.
             “Asalmulane ki seko botoh e do kenceng-kenceng dadine botoh sing paling ampoh. Botoh ki wong tukang adu jago dudu boto batu bata. Sing paling istimewa ki botoh seko Botohkenceng. Pancen ana kalangane biyen, tempat khusus nggo adu jago. Tekan sakiki we di percayo angger ana pitik ngendok neng kono we iso ampuh banget.” “Asalnya itu dari botoh yang kuat-kuat yaitu botoh yang hebat. Botoh itu julukan bagi orang yang suka menyabung ayam, bukan boto batu bata. Yang paling istimewa itu botoh dari Botohkenceng. Memang benar dulunya ada tempat khusus untuk mengadu ayam. Sampai sekarang dipercaya jika ada ayam yang bertelur di situ akan hebat.”
            Menurut beliau nama dusun Botokenceng sudah ada sejak beliau lahir, namun cerita dibalik nama dusun Botokenceng yang berkembang di masyarakat adalah demikian adanya. Hal tersebut merupakan salah satu aset berharga cerita rakyat berupa legenda daerah yang sekarang sudah tidak banyak lagi diketahui oleh generasi muda warga Botokenceng.
            Dari wawancara tersebut terungkaplah asal usul penamaan Dusun Botokenceng. Yakni, dahulunya daerah tersebut merupakan daerah yang terkenal dengan orang-orangnya sebagai penyabung ayam yang kuat-kuat. Jika melihat di masa sekarang di dusun ini sudah tidak di jumpai lagi orang-orang yang suka menyabung ayam. Nilai-nilai keagamaan yang ada di masyarakat telah membimbing mereka. Bahwa tindakan menyabung ayam bukanlah tindakan terpuji.

sebuah catatan untuk kampungku, 
Bantul, 24 Juni 2012

3 comments: