Apa kabar sahabat Depp Holems’s
Story? Humm nampaknya sudah lama blog ini tidak ada postingan baru. Baiklah
kali ini saya akan bercerita tentang pengalaman yang baru-baru ini aku alami.
Ya .. masih tentang dunia mahasiswa, tapi kali ini beda, karena pengalaman kali
ini berkaitan dengan mahasiswa asing. Wow tentunya mengasyikan bukan, berproses
dengan mahasiswa asing. Oke langsung saja ya, jadi begini ceritanya:
Awalnya kira-kira tiga bulan yang
lalu, tepatnya di Bulan Agustus, saat masih libur semester. Tidak sengaja saat
itu aku iseng membuka laman UNY. Nahh terpampanglah sebuah pengumuman
penerimaan tutor baru untuk Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan UNY
(selanjutnya akan disebut KUIK). Seorang
tutor ini bertugas selama satu tahun, kegiatanya adalah membantu urusan yang
diselenggarakan oleh KUIK. Perlu diketahui bahwa kegiatan yang ada di KUIK
sangatlah banyak, tentunya yang berhubungan dengan urusan internasional. Jadi
mustahil kalau hanya staf pegawai KUIK saja yang menjalankannya, mereka harus membutuhkan
bantuan.
Tutor sendiri ada dua yaitu Tutor Volunteer
dan tutor BIPA. Untuk tugasnya mirip dan bahkan dikerjakan bersama-sama. Namun
yang menjadi beda hanyalah, tutor BIPA sekaligus menjadi pendamping mahasiswa
asing yang belajar bahasa Indonesia di UNY.
Setelah membaca pengumuman yang ada
di laman tersebut, entah bagaimana, hati ini langsusng tertarik untuk
mendaftar, cielahhh “hati tertarik” bro kayak lagi jatuh cinta saja. Tapi
memang begitulah awal mulanya hahaha. Setelah menjalani serangkaian proses
penerimaan akhirnya saya diterima sebagai tutor volunteer KUIK, bersama 14
teman yang lainya (Janu, Nining, Melati, Martono, Abie, Adi, Nana, Yolanda,
Sandra, Ratih, Sarah, Ayu, Wanda, dan Astrid.)
Tugas pertama yang kami terima
setelah terdaftar sebagi tutor adalah mendampingi mahasiswa dari Chiang Mai
University, Thailand. Mereka berkunjung selama hampir dua minggu di UNY untuk
mengenal budaya Indonesia. Belajar budaya bersama mereka sangatlah mengasyikan,
banyak sekali pengalaman dan pengetahuan baru yang saya dapatkan. Yahhh
tentunya semakin meningkatkan rasa nasionalismeku terhadap Indonesia, tentang
orangnya, bahasanya, alamnya, budayanya yaaa pokoknya semuanyaaaa “Aku Cinta
Indonesia” hahaha.
mendampingi mahasiswa dari Chiang Mai University Thailand, belajar budaya Indonesia di UNY
Tugas berikutnya yang kami terima
sebagi seorang tutor adalah “Global Culture Festival”. Event tiap tahun yang
dimilki UNY, yang melibatkan seluruh mahasiswa asing yang sedang menempuh studi
di UNY. Kali ini bukan hanya tutor volunteer yang terlibat, tapi tutor BIPA
juga terlibat, bahkan kami masih membutuhakan bantuan dari mahasiswa UNY
lainnya. Yaa mengingat event ini sangat besar bro. Di selenggarakan 13-14
November 2013 di GOR dan Auditorium UNY (ada parade budaya, wisata kuliner,
pertunjukan budaya, mini drama, dsb), event ini menyita banyak sekali waktu
untuk persiapnya, tetapi hal itu bukan menjadi masalah, asal kita pintar
membagi waktu pasti semuanya akan mengasyikan.
Kebetulan atau entah apa, dalam
kepanitiaan ini saya menjadi perkap, bersama Pak Koor Martono, dan kelima
anggota lainnya (Janu, Abie, Adi, Egi, Yuda). Perkap? Ohh berattttt!! Itulah
hal yang terlintas pertama kali dipikiran. Tapi tak apalah, berkat kerja keras
bersama semua perlengkapan yang dibutuhkan dalam event ini berhasil kami
laksanakan, mulai dari mencari sound system, panggung, lighting, kursi,
memasang umbul-umbul, yahhh pokoknya semua hal yang berbau perlengkapan haha.
bersama Abi dan Janu (gak kelihatan karena yang memotret) saat memasang umbul-umbul untuk GCF
Dari Serangkaian kegiatan GCF ini
buannnyak sekali yang saya dapatkan, mulai dari teman, budaya, bahasa, asyiknya
bercengkerama dengan mahasaiswa asing, kebersamaan, pengalaman, pengetahuan,
dan tentunya sekali lagi semakin membangkitan rasa cinta ku terhadap budaya
Indonesia “Aku Cinta Indonesia” !!! yang mengesankan lagi adalah mereka (mahasiswa asing) ini ada di UNY salah satunya untuk belajar bahasa Indonesia, mereka sangatlah tertarik terhadap bahasa Indonesia, bahkan sudah fasih berbahasa Indonesia. Mereka saja jauh-jauh dari luar negeri untuk belajar budaya kita, mengeapa sebagian dari kita justru lupa terhadap identitas budaya sendiri, humm mari merenung?
Nha demikianlah cerita yang dapat
saya bagi kepada sahabat semua, kalau ingin tahu tentang kegiatan saya sebagai
tutor di KUIK UNY tunggu postingan-postingan saya selanjutnya yaaa ... masih
banyak sekali kegiatan yang akan saya lakukan sebagi seorang Tutor Volunteer
KUIK UNY.
Bantul,
16 November 2013, 11.08
Good Job Kakak.
ReplyDelete