Laman

Wednesday, June 10, 2015

Di Persimpangan Hidup




Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."  (QS 01 : 30)

            Ketika di persimpangan hidup manusia kembali mengingat Tuhannya. Ia mengingat Tuhannya karena dia sadar dia adalah makhluk ciptaan dan pilihanNya.
            Manusia dipilih di antara makhluk ciptaNya yang lain untuk dijadikan khalifah di bumi. Sudah menjadi fitrah manusia bahwa ia akan membuat kerusakan dan menumpahkan darah. Menciptakan kerusakan di bumi dan kerusakan dalam dirinya sendiri. Menumpahkan darah dan tak lepas dari dosa. Manusia bukan lah malaikat, yang senantiasa bertasbih memuji Sang Pencipta. Tapi Tuhan yang menjadikannya khalifah lebih mengetahui—mengapa Dia memilih manusia untuk menempati bumi ini—apa yang tidak diketahui oleh makhlukNya.


            Ketika di persimpangan hidup manusia dihadapkan beberapa pilihan. Kembali ke belakang, berhenti, atau melangkah ke depan.
            Jika persimpangan itu sebuah jalan, kembali ke belakang adalah sebuah pilihan yang bisa diambil. Tapi jika persimpangan itu waktu, tak mungkin manuisa bisa memilih jalan itu. Hal yang sia-sia jika ia memilih kembali ke belakang.
            Memilih berhenti? Tidak! Karena waktu senantiasa berdetak. Tak mungkin ia berhenti, kecuali maut. Tapi maukah kau berhenti seperti itu saja tanpa ada bekal yang akan kau bawa menghapainya?
            Lalu bagaimana dengan melangkah ke depan? Melangkah ke depan sungguh berat. Sungguh berat. Sungguh berat jika masih membawa masa lalumu dan sesekali kau ingin berhenti. Tapi bagaimana jika ia tetap nekat memilih melangkah ke depan? Lakukanlah, melangkahlah ke depan, lepaskanlah masa lalumu, sesalilah dan jangan berputus asa jika ada yang mengajakmu berhenti dan menyerah. Lawan! Sungguh kau akan mendapatkan yang jauh lebih baik di garis finish. RahmatNya di akhirat.
Bantul, 09 Juni 2015. 22:34 WIB

No comments:

Post a Comment