Mahasiswa dan dunianya

Humm sudah berapa lama ya tidak memposting di blog ini, hari ini baru ada mood untuk menulis tentang pengalaman ini. Mengenai organisasi mahasiswa dan segala macam yang bersangkutan dengannya. Jadi ceritanya begini:

            Sebagai seorang mahasiswa, rasanya kurang pantas jika rutinitasnya hanya kuliah pulang, kuliah pulang (kupu-kupu) saja. Predikat agen perubahan pun, juga dirasa kurang pantas apabila seorang mahasiswa hanya mencari nilai saat kuliah. Biar tidak dikata seperti itu, maka ada sebagian mahasiswa yang memilih ikut organisasi kampus, jadi aktivis katanya. Entah Hima, BEM, UKM, dan segala macam organisasi mahasiswa lainnya, baik di kampus maupun luar kampus. Bukan semata takut di ejek, tetapi dengan organisasi ini mereka mampu belajar tentang kehidupan bermasyarakat yang sesungguhnya. Karaena organisasi ini merupakan potret kehidupan di masyarakat nantinya. Kelak jika mahasiswa telah terjun ke masyarakat

            Sebagai mahasiswa tentu memiliki idealisme yang tinggi, agen perubahan, katanya. Idealisme ini tumbuh dan berkembang sesuai kepribadiannya masing-masing. Organisasi pun turut membentuk idealisme mahasiswa, ada yang kekiri-kirian, kekanan-kananan, agamis bukan main, dan tak jarang sampai lupa bahwa mereka ini masih berstatus mahasiswa. Saking asyiknya berorganisasi urusan kuliah pun terlupakan. Bukan terlupakan sih tapi terkadang melupakan diri, sehingga ada yang keteteran dalam kuliahnya. Alasanya beragam, ada yang capek, kurang fokus, harus tanggung jawab dengan amanah dari teman, dan masih banyak lagi.

            Ini hanya bebrapa contoh saja, di luar itu masih banyak sekali contoh aktivis yang lulus dengan predikat comloude. Ya, aktif di organisasi. Ya, berprestasi di akademik. Ini lah yang sehausnya ditiru.

Mendekati tanggal 28 April 2013.

            Setidaknya pengantar di atas sedikit memberikan gambaran tentang dua sisi mahasiswa. Karena keduanya salaing berhubungan, organisasi dan bangku kuliah.  Sesungguhnya sangat klasik membahas hal ini, namun menurut saya masih pantas untuk dibicarakan. Karena masih banyak juga mahasiswa yang terkadang bimbang memilih mana. Sebenarnya bukan pilihan, karena kedua-duanya melekat pada mereka sebagai mahasiswa, sekaligus agen perubahan.

            Mendekati tanggal 28 April 2013, mengapa tanggal ini yang dipilih? Sekedar berbagi cerita saja tentang pengalaman tergabung dalam oraganisasi mahasiswa. Ya tanggal 28 April 2013, Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia (KMSI) melaksanakan hajatan rutin tiap tahun; Haul Chairil Anwar. Saya tergabung dalam organisai ini (KMSI); Himpunan mahasiswa yang menaungi Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia FBS, UNY. Sekaligus pada event ini saya diberi amanah oleh teman-teman sebagai koor sie acara.

            Peringatan ini bertajuk Malam Keabadian untuk Chairil Anwar. Menghadirkan bincang-bincang sastra dengan Iman Budhi Santosa (Penyair Jogja) dan Prof. Dr. Suminto A. Sayuti (Guru Besar FBS, UNY) serta diiringi dengan parade puisi dan musikalisasi puisi Chairil Anwar.

            Mendekati tanggal 28 April 2013. Rapat semakin intensif, waktu untuk kuliah pun tersita (hanya alasan hehehe) untuk menyukseskan acara ini. Di tambah lagi ada banyak masalah yang menyertainya. Salah satunya dana yang menjadi penggerak acara ini. Kami pun (panitia) berjuang untuk mengatasi masalah ini, ada yang berjualan minuman hingga ngamen disekitar kampus. Saya pun mengalaminya, berjualan minuman keliling kampus UNY. Bersama Nuri dan Lani, kami menjualkan produk dari salah satu sponsor acara kami. Fiuhhh, rasanya capek tapi juga senang karena banyak pengalaman yang di dapat.

            Alhamdullilah acara kami pun berjalan dengan lancar, walaupun tidak sempurna namun dapat menarik banyak penonton, dari mahasiswa hingga sastrawan jogja.

           

Komunikasi dan Tanggung Jawab

            Well dari pengalaman ini banyak sekali pelajaran yang saya dapatkan. Setidaknya untuk bekal di kehidupan masyarakat nantinya. Komunikasi dan Tanggung jawab sangat penting dan harus selalu diperhatikan. Ya, komunikasi dengan siapapun agar rencana yang sudah ada dapat dijalankan dengan lancar. Tnaggung Jawab, bukan hanya di acaranya saja, tetapi tanggung jawab sebagai mahasiswa juga jangan ditinggalkan. Walaupaun alasanya beragam tetapi jangan pernah lupa dengan tanggung jawab kita, sekarang dan selamanya.

Bantul, 7 Mei 2013

22.53