Tulisan ini,
aku tujukan untuk sahabat cilik Depp Holmes's Story dan untuk seluruh anak-anak Indonesia, yang kali ini membahas biografi singkat Kak Seto Mulyadi, selamat membaca;
Apa kabar sahabat cilik? Kali ini aku
ingin berbagi kisah hidup seorang tokoh terkenal dari Indonesia. Mau tau siapa
dia? Namanya Seto Mulyadi, atau akrab disapa Kak Seto. Ada yang sudah tau siapa
dia, atau setidaknya pernah mendengar namanya?
Baiklah, kalau belum akan aku beritahu ni. Kak Seto lahir di Klaten,
Jawa Tengah pada tanggal 28 Agustus 1951. Kira-kira berapa ya umurnya sekarang,
coba tebak? Ya benar sekali, usia Kak Seto pada bulan Agustus 2013 besok
mencapai 62 tahun.
Kak Seto adalah suami dari Deviana,
dan ayah bagi Eka Putri Duta Sari, Bimo Dwi Putra Utama, Shelomita Kartika
Putri Maharani, dan Nindya Putri Catur Permatasari. Kak Seto ini memiliki
saudara kembar lho, namanya Kresno Mulyadi. Ia juga memiliki seorang kakak
bernama Maruf Mulyadi.
Ada yang tau apa pekerjaanya Kak
Seto. Kak Seto adalah seorang psikolog anak. Sahabat cilik tahu tidak psikolog
itu apa? Psikolog adalah seseorang yang menekuni ilmu tentang perilaku atau
aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan jiwa manusia. Selain itu Kak Seto
juga aktif dalam memperhatikan nasib anak-anak Indonesia.
Kak Seto pernah mendaftar sekolah
sebagai dokter di Universitas Airlangga, namun ia tidak diterima sekolah di
sana. Setelah tidak diterima sekolah sebagai dokter, Kak Seto merantau ke
Jakarta. Di Jakarta inilah akhirnya kisah hidupnya berubah. Berawal dari kerja
serabutan di Jakarta hingga akhirnya Ia bertemu dengan Pak Kasur. Pertemuan itu
membuat nasib Kak Seto berubah, Ia diangkat sebagai asistenya. Pak Kasur yang
juga mencintai dunia anak, membuat Kak Seto merasa cocok bekerja denganya. Kak
Seto banyak belajar darinya. Hingga ia berhasil sekolah di Universitas
Indonesia pada jurusan psikologi.
Setelah itu Ia mulai berkreasi dan
aktif mengabdi pada dunia anak. Ia menjadi seorang pembawa acara program televisi
untuk anak-anak di TVRI. Mulai dari mendongeng, bernyanyi sambil belajar, dan
sebagainya. Salah satu karyanya, ia berhasil menciptakan tokoh boneka bernama
Si Komo. Selain itu ia juga seorang penulis, tulisanya ini tentang segala macam
dunia anak.
Pada tahun 1998 ia diangkat sebagi
ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak. Hingga kini ia masih aktif
memperhatikan nasib anak-anak di Indonesia, melalui yayasan yang didirikanya
yaitu Yayasan Mutiara Indonesia dan Yayasan Nakula Sadewa. Demikianlah kisah
hidup Kak Seto, semoga pengalaman hidupnya dapat menambah pengetahuan sahabat
cilik, terimakasih.
Bantul, 31 Maret 2013
No comments:
Post a Comment