Laman

Sunday, April 7, 2013

Iman Budi Santosa; Penyair yang Sederhana


Jadi ceritanya begini;
        “Iman itu gurunya penyair Jogja.” kata Prof. Minto. Tepatnya seminggu yang lalu, Senin 1 April 2013 pernyataan itu dilontarkan oleh Prof. Minto, ketika aku dan teman-teman berkunjung ke kantornya, di Lab Karawitan FBS UNY.
     Kami berkunjung ke sana untuk berkonsultasi seputar penyair-penyair Indonesia, berhubung sebentar lagi Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia akan melaksanakan agenda rutin memperingati Haul Chairil Anwar. Prof. Minto dirasa sangat pantas untuk diajak berkonsultasi karena selain dosen, beliau juga seorang budayawan. Mantan Dekan FBS itu sangat welcome untuk diajak berdiskusi.
         Saat kami berkunjung ke ruangan beliau, kami sudah membawa beberapa nama yang rencananya akan diundang dalam acara Haul tanggal 28 April 2013 mendatang. Salah satunya adalah Iman Budi Santosa. Dengan gaya khasnya beliau bercerita panjang lebar mengenai Pak Iman, tentang kepenyairanya, dan tentang prekembangan sastra Indonesia masa kini, khususnya tentang perpuisian di Jogja. Akhirnya kami sepakat untuk mengundang Pak Iman sebagai pembicara di acara Haul Chairil Anwar. Berkat bantuan Prof. Minto juga, membangun komunikasi dengan Pak Iman jadi lebih mudah.
      Ow iya, sebelumnya akanku ceritakan terlebih dahulu bahwa di acara ini aku diberikan amanah oleh teman-teman untuk menjadi koor sie acara. Entah apa yang menjadi dasar itu, tapi aku akan berusaha bekerja semaksimal mungkin untuk menyukseskan acara ini. Finaly, hasil obrolan kami dengan Prof. Minto itu kami bawa ke rapat besar, dan alhamdullilah disetujui oleh teman-teman panitia lainnya.
       Balik lagi ke Pak Iman, untuk menindaklanjutinya, kami memutuskan untuk berkunjung ke kediaman beliau. Hari Sabtu, 6 April 2013 kami berenam, Aku, Anto, Felesia, Nuri, Aulia dan tentunya ketua panitia Hanif, sepakat datang ke rumah beliau di daerah Dipowinatan, utara Jokteng timur Jl Brigjen Katamso.
    Kediaman beliau sangat sedrhana, di halamanya ada sebuah pohon sawo besar yang mungkin usianya sudah puluhan tahun. Disambut dengan hangat, kami langsung dipersilakan duduk. Pak Iman yang seusia “kakek” kami ini sangat nyambung untuk diajak berdiskusi seputar sastra dan puisi pada khususnya. Dilihat dari gaya berbicaranya menunjukan orangnya sangat sederhana .
            Dari beliau kami mendapat beberapa ilmu, ia bertanya mengapa Chairil? Ia memberi jawaban sendiri—dengan gaya santai sambil menghisap rokoknya—intinya; seharusnya kita ini tidak boleh terfokus pada penyair-penyair besar saja, justru dari yang kecil itulah nantinya yang besar itu akan ada. Ya, diakui memang Chairil itu merupakan tonggak dimulainya kebangkitan puisi modern Indonesia, tapi kita juga harus melihat orang-orang disekitarnya.
            Kemudian ia alihkan pada konteks zaman sekarang, dimana di Jogja ini banyak sekali penyair-penyair yang juga patut diapresiasi. Seperti halnya rumah Joglo yang memiliki 4 tiang, jika salah satu tiangnya hilang, apa yang akan terjadi? Itu sama halnya dengan perkembangan puisi modern Indonesia saat ini.
         Kira-kira begitulah beliau bercerita, hal utama yang kami lihat dari Pak Iman Budi Santosa ini, beliau seorang penyair yang sederhana, beliau sangat nyambung, ramah, dan antusias untuk diajak berdiskusi dengan kami yang mahasiswa ini. Malah kami banyak mendapat ilmu dan pengalaman baru dari beliau. Semoga untuk diskusi pada malam puncak Haul Chairil mendatang, Pak Iman bisa banyak berbagi pengalaman tentang kehidupanya, tentang pengetahuanya terhadap kepenyairan Chairil dan juga kepenyairnya. Serta tentang perkembangan puisi modern Indonesia saat ini, dan yang kami tunggu adalah perfom beliau saat berpuisi.
       Karena langit makin mendung, dan keburu hujan, kami akhirnya pamit untuk pulang. Salam dan senyum manis tergambar di wajahnya.

Bantul, 6 April 2013, 23:24.

3 comments:

  1. wessah langsung ditulis, aku udah punya foto pak iman loh :p

    ReplyDelete
  2. hehe, iya kemarin kelupaan mau foto bersama ya, T_T
    dapat dari mana kamu Fe?

    ReplyDelete
  3. dari googling yu, ak penasaran masa ga ada, jadi ak coba cari2 hehe

    ReplyDelete